Senin, 15 Februari 2016

Memahami AdSense! Apa itu CTR, CPC, RPM, dll

Saya akui bahwa sampai sekarang AdSense adalah program PPC terbaik untuk publisher Indonesia. Yang terbaik dalam artian bahwa AdSense selalu memberikan bid RPM (Saya jelaskan apa itu RPM di bagian bawah) termahal untuk saya. Tak heran kenapa post ini sangat populer di Pabelog.
Pertama kali saya diterima AdSense saya sangat buta dengan istilah-istilah yang ada pada dashboard AdSense, saat itu saya hanya mengetahui satu istilah, yaitu CPC.
Saat itu juga saya hanya melihat AdSense dari sudut pandang CPC saja, padahal sangat tidak bijak membandingkan AdSense dengan program PPC sejenis hanya melihat dari CPC saja. AdSense ternyata lebih dari itu, mereka memiliki data statistik yang lengkap, kita bisa me-miningdata-data AdSense untuk mengoptimasi pendapatan kita.
Saya sendiri sedang belajar tentang data-mining. Dengan data-mining kita bisa mempelajari pola-pola yang dihasilkan untuk memprediksi tingkah laku atau akan seperti apa kemudian hari, definisi formalnya kamu bisa membaca di WikiPedia.
Nah, data-mining sendiri bisa diterapkan kedalam statistik AdSense untuk mencari tahu kapan iklan yang muncul, kondisinya seperti apa, dll. Sekarang saya sedang mencoba hal itu, namun yang menjadi kendala adalah statistik yang saya punya masih sedikit, itupun masih sangat Random. Oke, ini hanya sebgai pengantar saja, jika berhasil saya akan share ilmunya.

Cara Membaca AdSense

Di tulisan ini saya akan mencoba menjelaskan sebisa mungkin tentang hal-hal yang ada dalam AdSense, dan mungkin kamu juga belum sadar bahwa hal seperti itu bisa sangat berguna.
Pertama saya akan menjelaskan istilah-istilah yang ada pada Tab, Performance Reports. Untuk bisa membaca report, maka setidaknya kita harus tahu apa itu Estimated earningsPage viewsClickPage CTRCPC, dan Page RPM.

Page views

Page views di sini tidak sama dengan page views yang didapatkan dari Google Analytics. Karena maksud dari Page views pada AdSense di sini adalah banyaknya iklan yang muncul di halaman blog kita yang dilihat oleh setiap UV (Unique Visitors).
Artinya bisa saja pengunjung blog kita hanya satu orang, asumsi alamat IP dia yang tidak berubah. Tetapi jika pengunjung tersebut terus membaca setiap tulisan kita di setiap halaman yang berbeda maka page views akan terus bertambah juga. Me-refresh juga akan dihitung sebagai satu page views.
Apa manfaatnya Page Views yang tinggi? Ini pendapat saya, jadi sangat mungkin tidak tepat. Selama ini, ketika blog memiliki pageviews yang besar, iklan yang muncul pun beragam. Keberagaman iklan yang muncul di blog kita itu berakibat naiknya bidding untuk CPC.

CTR (Click Through Rate)

Ketika membaca istilah CTR, pikiran saya selalu bercampur dengan game CTR (Crash Team Racing). Pada konsteks AdSense CTR adalah rasio jumlah klik iklan dengan page views. Ingat, bukan page views keseluruhan blog, tetapi page views yang kita bahas sebelumnya.
Berikut adalah formula atau rumus yang dipakai untuk mengetahui CTR sebuah blog.
formula CTR
Semakin tinggi CTR maka semakin baik. Artinya blog yang kamu kelola memiliki efektifitas menampilkan iklan yang baik. Selama klik yang didapatkan adalah hasil yang natural, CTR yang tinggi tidak akan masalah.
Yang menjadi masalah adalah ketika blogger atau pemilik blog melakukan klik pada iklan di blognya sendiri, meskipun blogger tersebut sudah menyembunyikan IP/dll, tetapi tetap, sistem google AdSense yang canggih bisa mengenali pola.
Hukuman halusnya, blog tersebut akan terkena smart pricing dan hukuman beratnya di banned.

Smart Pricing

Smart Pricing adalah fitur yang didisain untuk advertiser agar mereka tidak mengeluarkan biaya yang besar untuk klik iklan yang disangka tidak natural atau klik yang disengaja (tukar klik).Smart Pricing akan membuat nilai bid dari blog yang terkena menjadi rendah.
Kamu bisa membaca lebih lanjut tentang apa itu Smart Pricing.

CPC (Cost per Click)

Saya kira dari namanya saja sudah jelas, CPC adalah singkatan dari Cost per Click atau dalam bahasa Indonesia berarti Harga per Klik. CPC yang ditampilkan di laporang AdSense adalah rata-rata dari CPC keseluruhan.
Dengan mengetahui CPC blog kita, kita bisa memasang harga untuk penawaran jika kita ingin memasang iklan langsung. Ingat bahwa revenue share AdSense dengan publisher adalah 68% untuk publisher dan 38% untuk AdSense.
Untuk mengetahui revenue share AdSense kita, yaitu dengan menuju ke Setting > Account >Account Information. Nilai CPC bisa semakin tinggi jika banyak Advertiser yang ingin beriklan di blog kita.

Page RPM (Revenue per Thousand Impressions)

RPM hampir sama dengan eCPM, hanya saja eCPM menghitung pege views dari blog, sedangkan RPM menghitung page views dari iklan yang ditampilkan. Dengan RPM, kita bisa mengetahui pendapatan blog kita dari per seribu iklan yang muncul.
Formula untuk mendapatkan RPM adalah sebagai berikut:
Formula RPM
Misalkan kamu melihat bahwa RPM untuk hari ini adalah 2.0 USD, artinya, setiap 1000 kali iklan yang muncul, kamu kira-kira akan mendapatkan 2.0 USD. Dengan begitu kamu bisa melihat gambaran bagaimana jika seandainya kamu memiliki impresi yang lebih besar. RPM bukanlah pendapatan yang kita terima, tetapi estimasi pendapatan jika iklan itu muncul 1000 kali.
Bagaimana cara meningkatkan RPM? Cara termudah meningkatkan RPM adalah dengan mengurangi unit iklan yang muncul di blog kita. Contohnya, jika sebelumnya kamu memasang tiga unit iklan, maka untuk meningkatkan RPM kamu harus merubahnya jadi satu atau dua.
Konsekuensi dari mengurangi iklan tersebut, pendapatan kamu pun akan turun, tetapi RPM meningkat.
Cara lainnya untuk meningkatkan RPM adalah dengan mendatangkan trafik organic atau melakukan blok terhadap iklan yang tidak relevan muncul di blog kita.

Channels

Channel adalah fitur paling ampuh dari AdSense. Dengan channels kita bisa mengkategorikan iklan ke kategori-kategori tertentu.
Lalu apa manfaatnya channels?
Jika kita memasang lebih dari satu unit iklan di AdSense, kita tidak akan mengatahui unit iklan mana yang paling banyak diklik atau memberikan pendapatan terbanyak atau paling sedikit diklik. Tetapi dengan channel, kita bisa mengetahui itu semua.
Bagaimana caranya?
Caranya adalah dengan memasukan unit iklan yang dipasang pada blog kita pada channel yang berbeda-beda. Contoh, untuk iklan yang ada pada postingan saya masukan ke channel ‘Ngeblog on the post‘, sidebar saya masukan ke ‘Ngeblog sidebar banner‘, dan setelah post ke ‘Ngeblog After Post‘.
Manfaat Channel pada AdSense
Manfaat Channel pada AdSense
Dengan begitu, saya bisa melihat efektifitas unit mana yang terbaik. Fitur ini akan semakin berguna untuk blog yang memiliki traffik yang tinggi. Karena dengan channel kita bisa merubah-rubah posisi unit iklan untuk mencari posisi termahal. Seperti contoh unit iklan saya di atas, ternyata posisi sebelum postingan merupakan posisi yang terbaik.

Tips Optimasi AdSense

Sedikit tips dari saya, ketika kamu melakunan A/B testing, pastikan kamu untuk memberikan komentar pada tanggal perubahan yang kamu lakukan. Caranya dengan menekan icon komentar, lalu klik tanggal perubahan.
Optimasi Channel
Optimasi Channel
Klik gambar untuk memperbesar
Tips optimasi lain adalah melalui scorecard. Perhatikan tips apa yang scorecard berikan, jika socre kamu belum maksimal, maka memaksimalkan score dengan mengikuti tips yang AdSense berikan.
Scorecard AdSense
Scorecard AdSense
Pada AdSense scorecard, terdapat tiga penilaian, pertama adalah revenue optimizationSite-health, dan multi-screen.
Untuk meningkatkan score revenue optimization caranya cukup mudah, kita hanya perlu mengaktifkan iklan contextual dan banner pada setiap unit iklan AdSense. Untuk Site-health danmulti-screen berurusan dengan hosting dan theme yang kita pakai. Semakin cepat blog dan bagus hosting akan berpengaruh pada Site-health, sedangkan multi-screen adalah bagaimana layout blog kita beradaptasi terhadap semua jenis monitor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

5 Permasalahan Persamaan Lingkaran Beserta Penyelesaiannya

Secara umum, persamaan lingkaran dapat disusun hanya menggunakan bentuk baku persamaan lingkaran. (x-a) 2 +(y-b) 2 =r 2 Asalkan pus...