Senin, 02 Maret 2015

Ketika Terlalu Takut Kehilangan Cinta, 6 Hal Inilah yang Harus Kamu Dengungkan Dalam Kepala

Cinta memang selalu datang dengan ketidakpastian. Hubungan cinta yang kamu jalani mungkin akan berjalan mulus, tapi bukan mustahil akan berhenti di tengah jalan atau putus. Bagaimana pun, cinta itu bukan ilmu pasti sehingga segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Dalam sebuah hubungan, punya perasaan yang dalam pada pasangan adalah hal yang wajar. Merasa sangat mencintai dan takut kehilangan pun jadi hal yang sangat normal. Tapi, seberapa besar ketakutan yang kini kamu rasakan? Apakah rasa takut yang berlebihan justru sudah mengendalikan dirimu? Membuatmu sibuk membayangkan hal-hal buruk terjadi dalam hubungan, termasuk kemungkinan ditinggalkan dan kehilangan?


Kamu Bukan Cenayang yang Bisa Menebak Isi Kepala Seseorang. Ketika Sikap Pasangan Berubah Atau Membuatmu Tak Nyaman, Kamu Berhak Bertanya Agar Tak Dihantui Perasaan Takut Kehilangan

berhenti menebak pikiran pasangan
berhenti menebak pikiran pasangan via favim.com
Perasaan takut kehilangan biasanya muncul akibat komunikasi yang buruk. Ketika kamu dan pasanganmu tak bisa saling terbuka mengungkapkan perasaan atau segala hal yang mengganggu pikiran. Tanpa bicara, kamu hanya akan sibuk menebak-nebak apa yang ada di kepala pasanganmu. Saat dia melakukan hal yang tak biasa, atau ketika sikapnya membuatmu merasa tak nyaman misalnya.
“Kamu tak pernah alpa mengirimiku ucapan selamat pagi. Ucapan darimu jadi penyemangatku saat memulai hari. Tapi, kenapa hari ini dia tak seperti biasanya? Apa kamu lupa, sudah tak suka, atau jangan-jangan ada yang lainnya?”
Yang pasti, kamu bukan dukun, cenayang, atau semacamnya. Berusaha mereka-reka apa yang terjadi hanya membuat rasa takutmu semakin parah. Pulsanya bisa saja habis atau dia memang lupa karena harus buru-buru ke kantor. Kamu keliru jika menganggap pasangan sudah tidak cinta atau punya kekasih lain hanya lantaran sikapnya yang sedikit berbeda.

Hubungan Cinta Tak Akan Selamanya Menawarkan Bahagia. Bermimpi Punya Pasangan yang Sempurna dan Ikatan Cinta yang Selalu Baik-baik Saja Ibarat Angan Semu Semata

hubungan cinta tak selalu bahagia
hubungan cinta tak selalu bahagia via pixshark.com
Pengalaman gagal bisa jadi membuat perasaan takut kehilangan dalam dirimu begitu parah. Dulu, kamu pernah begitu mencintai seseorang, tapi cintamu kandas dan menyisakkan luka yang begitu dalam. Sayangnya, kegagalan itu yang sampai sekarang belum bisa kamu terima. Kamu takut jika pengalaman gagal itu akan terulang sehingga sekuat tenaga kamu berusaha menciptakan sebuah hubungan yang sempurna.
Padahal, berharap bahwa hubungan yang kamu jalani akan terus berjalan mulus dan baik-baik saja adalah kesalahan. Keinginan itu semakin memperparah tekanan yang kamu rasakan. Demi bisa terbebas dari rasa takut kehilangan, kamu patut menyadari,
“Bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini. Kamu dan pasanganmu bukan manusia tanpa cela. Selalu ada kemungkinan kalian akan saling menyakiti ketika mencintai berarti siap mengakrabi patah hati.”

Cinta Tak Pernah Stagnan, Tapi Ia Berevolusi Seiring Waktu Berjalan. Saat Pasangan Tak Lagi Sering Mengajakmu Kencan Atau Pergi Makan Malam, Jangan Menganggap Hal Itu Pertanda “Rasa” Dalam Hatinya Sudah Hilang

jangan membanding-bandingkan
jangan membanding-bandingkan via imgarcade.com
Setiap pasangan punya cara yang berbeda-beda dalam menjalani hubungannya. Tapi umumnya, sebuah hubungan akan ikut bertumbuh seiring pertambahan usia. Di awal pacaran, kamu dan pasanganmu ibarat sedang hangat-hangatnya. Perasaan cinta yang meluap-luap membuat kalian menjalani hubungan dengan penuh semangat.
Hampir setiap hari, kalian selalu menyempatkan waktu untuk bertemu. Tak satu pun malam minggu yang dilewatkan begitu saja tanpa kencan. Setelah satu tahun pacaran, salahkah jika pasanganmu bersikap berbeda? Apakah salah jika dia tak lagi rajin mengajakmu kencan dan justru sibuk dengan pekerjaannya? Tentu tidak.
Cinta yang terus meluap-luap malah bisa jadi bencana. Setelah beberapa tahun bersama, cinta pun akan semakin dewasa. Tidak sepenuhnya dicurahkan dengan membabi buta. Cinta justru dicerapi dengan cara yang berbeda, dalam-dalam dan menenangkan.

Rasa Takut Kehilangan yang Berlebihan Ibarat Sebuah Kutukan. Ia Muncul Seperti Teror yang Membuat Hubungan Kalian Justru Semakin Berantakan

tak perlu mencari-cari masalah
tak perlu mencari-cari masalah via becuo.com
Perasaan cinta yang dalam bisa jadi membuat rasa takut kehilangan dalam hatimu semakin kuat. Kepalamu di penuhi prediksi-prediksi yang hanya memunculkan cemas dan pikiran-pikiran negatif. Kamu seperti hidup dalam halusinasi dan skenario buruk yang kamu buat sendiri. Kamu justru mengabaikan pasanganmu, sibuk dengan pikiranmu sendiri.
Padahal, daripada membayangkan kemungkinan kehilangan, bukankah lebih baik menikmati hubunganmu yang sekarang? Bukankan punya pasangan dan menjalani hubungan cinta seharusnya terasa menyenangkan? Bukannya sibuk merutuki apa yang belum tentu terjadi, kamu sebenarnya hanya perlu bersyukur karena punya dia yang selalu hadir di sisi.

Singkirkan Aura Negatif dan Semua Pikiran Buruk yang Ada Dalam Kepalamu. Jika Tak Ingin Benar-Benar Kehilangan Pasangan, Kamu Harus Mulai Mengubah Sikap dan Perilaku

berpikir negatif
berpikir negatif via pixshark.com
Sekadar rasa takut kehilangan bukan tak mungkin akan jadi kenyataan. Pasangan bisa jadi akan memilih pergi meninggalkan dan mengakhiri hubungan kalian. Tapi, bukan berarti sudah tak sayang atau tak lagi punya cinta, justru keputusan itu muncul lantaran dia terlalu lelah meladeni sikap dan perilakumu.
Hubungan cinta yang dipenuhi rasa curiga dan cemas yang berlebihan akan terasa terlalu melelahkan untuk dijalani. Pasalnya, pertengkaran dan perselisihan pasti jadi lebih sering terjadi ketika kamu terlalu fokus pada hal-hal negatif. Jadi, bukankah lebih baik mulai belajar mengubah pola pikirmu segera? Daripada akhirnya kamu harus benar-benar merasakan kehilangan yang sesungguhnya?

Perasaan Takut Kehilangan Akan Muncul Ketika Kamu Menjadikan Pasangan Sebagai Poros Kebahagiaan. Tapi Perkara Cinta Bukanlah Patokan, Kamu Bisa Bahagia Asalkan Tak Merasa Memiliki dengan Berlebihan

kamu berhak bahagia
kamu berhak bahagia via pixshark.com
Kadang, perkara cinta dan hubungan dengan pasangan memang bisa luar biasa mempengaruhi hidupmu. Cinta sepertinya bisa demikian hebat mengendalikan dirimu dan seluruh sendi-sendi kehidupanmu. Hal ini memang sangat mungkin terjadi ketika kamu menggantungkan kebahagiaanmu pada pasangan. Kamu tak percaya diri, ketakutan, hingga sibuk merapal pertanyaan;
“Apa jadinya aku tanpa dia? Bagaimana jika kelak aku ditinggalkan olehnya? Apa aku bisa hidup tanpa pendampingannya?”
Padahal, sebagai individu dewasa kamu pasti bisa melewati berbagai ujian dan cobaan, termasuk kemungkinan ditinggalkan pasangan dan hidup sendirian. Kamu adalah pribadi yang punya kekuatan; yang bisa melawan rasa takutmu tanpa perlu bantuan. Kamu berharga dan layak dicintai. Sekalipun mungkin akan merasakan patah hati, kelak kamu pasti bisa bangkit dan mendapat cinta yang baru lagi.
Rasa takut kehilangan yang sesekali dirasa memang wajar saja. Tapi ketika ketakutan itu muncul berlebihan, kamu wajib untuk segera mengatasinya demi kehidupan cinta yang berbahagia.

Minggu, 01 Maret 2015

10 Perbedaan Antara Mereka yang Sukses dan Mereka yang Akan Terus Biasa-Biasa Saja

Pernahkah kamu penasaran kenapa tidak semua orang bisa keluar menjadi sukses dalam kehidupan mereka? Terkadang malah seseorang yang dibesarkan dalam fasilitas-fasilitas dan berbagai kenyamanan bisa mengambil keputusan-keputusan sembarangan, mangkir dari tanggung jawab, dan tak pernah mengetahui apa makna dari hari-hari yang dilaluinya. Sebaliknya, seseorang bisa dibesarkan dalam keluarga yang biasa-biasa saja, belajar mengambil kesempatan dalam kesempitan yang dilaluinya, hingga akhirnya mampu menjalani hidup yang bermakna. Ini menunjukkan, kesuksesan lebih banyak kaitannya dengan mental dan kerja keras kita daripada kondisi keluarga yang di mana kita lahir. Artinya, orang yang berasal dari manapun dan dari keluarga apapun punya kesempatan untuk menjadi sukses — jika mereka punya mental yang tepat.
Lantas apakah itu yang disebut dengan mental orang-orang sukses? Di bawah ini adalah 11 perbedaan mental antara mereka yang sukses dan mereka yang akan jadi biasa-biasa saja selamanya.

1. Bagi orang biasa, orang sukses adalah mereka yang banyak harta. Bagi orang sukses, harta hanyalah alat untuk mewujudkan tujuan mereka yang sebenarnya.

Harta adalah alat, bukan tujuan
Harta adalah alat, bukan tujuan via www.huffingtonpost.ca
Perbedaan antara mereka yang sukses dan mereka yang biasa-biasa saja sebenarnya sesederhana bagaimana keduanya memandang nilai uang.
Bagi orang yang biasa-biasa saja, “sukses” adalah memiliki banyak uang dan harta. Selain simpanan yang aman di berbagai bank, sukses juga berarti bisa bersekolah di sekolah elite, memiliki gadget terbaru, bisa ke luar negeri sesering mungkin, atau punya mobil lebih dari satu. Orang yang sukses adalah orang yang bisa memiliki kenikmatan-kenikmatan di atas.
Nyatanya bagi mereka yang benar-benar sudah merasakan kesuksesan, “sukses” bukanlah tentang cara mendapatkan sebanyak-banyaknya kenikmatan. Sukses adalah tentang memikirkan bagaimana cara memanfaatkan kenikmatan-kenikmatan itu untuk mewujudkan tujuan yang lebih besar lagi. Ya, orang sukses tidak akan puas hanya bisa bersekolah di tempat baik, memiliki gawai yang canggih, atau pergi ke luar negeri. Lebih dari itu, mereka juga akan memikirkan cara terbaik untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka dapat di sekolah ke masyarakat. Mereka mengambil pelajaran hidup terbaik dari perjalanan-perjalanan mereka ke luar negeri, dan menjadi pribadi yang lebih rendah hati. Prinsip mereka, kenikmatan-kenikmatan itu hanyalah alat untuk memiliki hidup yang lebih bermakna. Karena menghidupi makna adalah kesuksesan yang sebenarnya.


2. Orang yang sukses dalam arti nyata tak akan lupa bahwa hidup tidak hanya berisi kerja. Pada hal-hal penting lainnya, mereka setia.

Bukan hanya kerja
Bukan hanya kerja via www.businessinsider.co.id
Mereka tak mengorbankan kehidupan pribadi mereka. Alih-alih terus bekerja dan berusaha, mereka juga ingat akan keluarga, sahabat, dan Tuhannya. Mereka yang ‘kurang sukses’ biasanya tak mengindahkan bagian ini.
Ketika banyak orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang tanpa memperhatikan kehidupan pribadi, mereka justru sadar bahwa untuk mendapatkan kesuksesan yang sesungguhnya, mereka juga harus menjaga kehidupan pribadi mereka sendiri, baik dari segi fisik, mental, dan spiritual.


3. Membicarakan keburukan orang tidaklah menarik mereka. Orang sekitar justru dijadikan inspirasi yang mesti dihormati.

Tak mudah bergunjing
Tak mudah bergunjing via www.stylesaint.com
Orang-orang yang sukses memperlakukan orang lain dengan sangat hormat, dan menghargai setiap perbedaan dan karakter masing-masing individu. Mereka tak akan pernah tertangkap basah memulai percakapan dengan kalimat:
“Tahu nggak, tadi tuh si X…”

Bagi mereka, orang lain itu ada bukan untuk dibicarakan keburukannya. Orang lain ada untuk menawarkan pelajaran dan inspirasi kepada kita. Bukannya mencari celah buruk orang sekitar, orang-orang yang benar-benar sukses justru memperlakukan mereka dengan penuh penghargaan. Ini karena mereka tahu, dari mana saja mereka bisa belajar.


4. Mereka tak hanya bekerja keras, namun juga bekerja cerdas. Hak tubuh untuk beristirahat selalu mereka bayar lunas.

mereka punya waktu istirahat yang cukup
mereka punya waktu istirahat yang cukup via pixgood.com
Selama ini, kita selalu diajarkan untuk bekerja keras. Mengorbankan reuni dengan teman lama, waktu luang di akhir pekan, hingga waktu tidur malam agar bisa menghasilkan karya terbaik yang bisa ada. Menunda kesenangan-kesenangan pribadi agar bisa lebih berkonsentrasi meraih ambisi.
Kita lupa bahwa yang tak kalah pentingnya dari bekerja keras adalah bekerja cerdas. Mengetahui ritme kerja tubuh, memaksimalkan kapasitas otak, menghindari distraksi. Dengan ini, kita tak perlu mengorbankan banyak waktu luang demi target-target pekerjaan. Kita pun tak perlu menggunakan waktu istirahat untuk bekerja.
Karena istirahat adalah hak setiap manusia. Dengan istirahat, tubuh serta pikiran kita akan menjadi segar dan siap untuk menghadapi segala tantangan. Jika kita memaksa untuk bekerja secara terus-menerus, kita tak akan memiliki waktu untuk berpikir jernih. Lagipula, apa kita mau menghabiskan masa muda hanya untuk bekerja, sebelum tiba-tiba menjadi tua lalu meninggal dunia?


5. Kesuksesan tak pernah datang sekejap mata. Ia baru mau mengetuk pintu setelah mencium bau darah dan keringatmu.

Kesuksesan tak datang sekejap mata
Kesuksesan tak datang sekejap mata

Bahkan segala macam ketakutan dan kekhawatiran mengenai masa depan selalu mewarnai langkah manusia. Maka tak jarang banyak orang yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan keinginan mereka. Berbuat curang, korupsi, mengambil yang bukan haknya, menipu, adalah contoh yang sering temui di masyarakat. Alih-alih tergiur dengan keuntungan instan, orang-orang sukses justru tetap berpegang teguh pada prinsip mereka.


6. Ilmu adalah kue manis yang harus dibagi-bagi. Bagi orang-orang yang benar-benar sukses, percuma punya makanan enak kalau harus dihabiskan sendiri.

Almarhum Bob Sadino, tak pernah pelit ilmu
Almarhum Bob Sadino, tak pernah pelit ilmu via gastronomy-aficionado.com
Mungkin di dunia ini kita akan sering dihadapkan pada orang yang enggan membagi ilmunya. Baik di teman kampus maupun teman kantor, ada saja yang tidak mau membagi pengetahuaanya kepada para junior. Mungkin karena alasan tidak mau disaingi, atau tak ingin jabatannya diambil oleh mereka yang lebih berkompeten. Tipe-tipe orang yang seperti ini biasanya adalah orang yang malas, dan tak mau pindah dari zona nyamannya.
Orang yang sangat sukses justru sadar bahwa membagi ilmunya kepada orang lain justru akan sangat bermanfaat bagi tujuan-tujuan mereka. Mereka sadar bahwa generasi muda-lah yang akan menjadi penerus.


7. Orang sukses dan orang biasa sama-sama pernah terpuruk gagal. Namun, orang sukses tak pernah kehilangan rasa percaya pada rencana Tuhan.

Sama-sama pernah terpuruk dan gagal
Sama-sama pernah terpuruk dan gagal via inanutshell.ca
Meski telah diterpa dengan berbagai macam cobaan, mereka tetap tegar dan berusaha untuk bangkit lagi. Tak ada kata menyerah dan putus asa di dalam kamus mereka. Cobalah kalian lihat sendiri, adakah orang sukses yang dalam perjalanannya sama sekali tak menemui kegagalan? Kamu bahkan akan terkejut jika menemukan fakta bahwa orang-orang yang paling sukses justru lebih banyak mengalami hal buruk dibanding mereka yang ‘kurang sukses’.
Yang membedakan mereka adalah kepercayaan yang tak pernah pudar pada rencana Tuhan. Ketika terpuruk karena kegagalan dan bahkan hampir mencapai kebangkrutan, mereka tidak mengkhianati nilai-nilai kegigihan yang selama ini mereka percaya. Bagi mereka, ini hanyalah cara Tuhan menyuruh mereka mempersiapkan diri sebelum menjemput rezeki yang lebih besar lagi. Karena Tuhan adalah satu-satunya dzat yang tak pernah mengkhianati perkataan-Nya sendiri.


8. Mereka tak merasa paling pintar meski gemar berbagi ilmu. Justru, merekalah yang paling mudah mengaku tidak tahu.

Mereka tahu mereka tidak tahu
Mereka tahu mereka tidak tahu via 8tracks.com
Daripada menebak-nebak dengan jawaban yang klise dan terkesan dibuat-buat, mereka lebih memilih untuk mengatakan bahawa mereka memang tidak tahu. Mereka berhati-hati, dan lebih memilih untuk meminta saran atau nasehat kepada orang yang lebih ahli untuk menghindari kesalahpahaman dan keputusan yang salah.


9. Mereka pun sadar bahwa kebahagiaan itu nyata hanya jika bisa dibagi.

Berbagi kepada sesama
Berbagi kepada sesama via mcgrawhillfinancial.tumblr.com
Apalah arti hidup ini jika kita hanya menikmati nikmat yang didapat seorang diri. Dengan berbagi kepada orang lain menunjukkan bahwa kita peduli, kita sadar bahwa kita tak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, dan yang lebih penting adalah kita dapat berbagi secuil kebahagiaan kepada mereka yang lebih membutuhkan. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain?


10. Alih-alih membenci dan sibuk berkompetisi, mereka belajar untuk mencintai. Bahkan jika itu musuhnya sendiri.

Cintai musuhmu
Cintai musuhmu via www.gcurley.info
“Musuh yang pintar lebih baik daripada teman yang bodoh.”
Pepatah Arab
Mereka sadar, dengan membenci musuh-musuh atau saingan mereka, akan mengakibatkan rasa sakit di dalam hati yang bahkan bisa berimplikasi kepada kebencian dan rasa khawatir yang berlebih. Daripada membenci, toh lebih baik saling bekerja sama untuk mendapatkan tujuan yang ingin dicapai. Bahkan kekuatan dan keberanian yang sebenarnya adalah bagaimana caranya mencintai mereka yang tak mudah untuk dicintai.

Nah, sudahkah kalian mempraktikkan salah satu dari sifat-sifat orang sukses diatas? Jika belum, Hipwee sarankan mulai sekarang untuk segera mempraktikkan beberapa diantaranya. Good luck!

7 Alasan Kenapa Pintar Saja Tak Cukup Untuk Menjaminmu Meraih Kesuksesan

Memiliki kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi bagi sebagian orang masih dianggap sebagai modal utama untuk meraih kesuksesan. Logikanya begini: dengan IQ yang tinggi, kamu akan punya kemampuan akademik yang baik. Dengan kemampuan akademik yang baik, kamu akan lebih mudah mendapat IPK bagus untuk kepentingan mencari pekerjaan kelak. Tapi apa benar realitanya sesederhana itu? Benarkah masa depan yang cerah hanya bisa didapat mereka yang ber-IQ tinggi?
Padahal untuk bisa meraih kesuksesan ada banyak hal yang harus dilakukan. Mulai dari kemauan bekerja keras, kemampuan mengelola emosi, hingga bersosialisasi. Dalam artikel ini Hipwee akan mengulas 7 alasan kenapa IQ tinggi saja tak lantas membuatmu semudah itu bisa mengecap kesuksesan:

1. IQ Tinggi Percuma Jika Tak Disertai Kecerdasan Emosional Mumpuni. Padahal Untuk Meraih Kesuksesan, Kedua Hal Ini Jelas Dibutuhkan

kecerdasan emosional penting
kecerdasan emosional penting via themarkconsulting.com
Dalam rumus mencapai kesuksesan, kamu tidak hanya membutuhkan yang namanya kecerdasan intelektual (IQ) tapi juga kecerdasan emosional (EQ). Kecerdasan emosional berkaitan kuat dengan kemampuan seseorang untuk merasakan dan mengendalikan gejolak perasaan yang ia dan orang lain rasakan. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik tak akan membiarkan perasaannya membuat profesionalitasnya jadi tumbal. Ia akan tetap mau bekerja maksimal meskipun sedang merasa jengkel, kecewa, atau bahkan sedih-sedihnya. Ia bukan tipe orang yang hanya mampu bekerja dengan baik saat kondisi hatinya sedang baik-baik saja.
Padahal untuk mencapai kesuksesan kamu tidak hanya bekerja disaat merasa gembira saja ‘kan? Nah karena alasan itulah maka kecerdasan emosional berperan krusial untuk mengantar orang mencapai keberhasilan. Orang yang mampu mengelola emosinya secara baik akan mampu mengendalikan perasaannya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Memiliki IQ tinggi memang akan membantumu untuk mempelajari sesuatu, akan tetapi punya EQ yang baik akan menyempurnakan segalanya.


2. Kemampuan Membangun Koneksi Adalah Syarat Untukmu Jika Ingin Mewujudkan Ambisi. Artinya, Kecerdasan Intelektual Saja Bukan Segalanya.

mampu membangun koneksi
mampu membangun koneksi via www.linkedin.com
Tidak hanya harus pintar mengelola seluruh perasaan yang kamu rasakan, orang sukses adalah mereka yang pandai berteman. Hal ini berkaitan juga dengan poin pertama, di mana orang yang punya banyak teman adalah orang yang memiliki kecerdasan EQ yang baik. Alasannya adalah dengan kecerdasan emosional kamu mampu merasakan perasaan orang lain sehingga sosokmu bisa berempati. Orang yang memiliki rasa empati yang tinggi cenderung lebih disukai.
Dengan kemampuan membangun jaringan pertemanan yang luas, kesempatanmu untuk meraih kesuksesan juga lebih besar. Misalnya saja kalau kita bicara tentang tawaran kerja. Kamu yang punya banyak teman biasanya bisa lebih mudah mendapat tawaran saat lowongan berasal dari sesama teman. Tidak hanya itu, orang yang memiliki kemampuan membangun koneksi juga biasanya termasuk orang yang mudah beradaptasi. Kamu yang bisa beradaptasi dengan baik punya kesempatan untuk diterima di segala lingkup sosial tempatmu berada di mana hal tersebut akan berpengaruh pada kesuksesan nantinya.


3. Memiliki IQ Tinggi Boleh Saja Membuatmu Berbangga. Tapi Itu Bukan Tiket atau Pass yang Membolehkanmu Jadi Malas!

pintar berteman
pintar berteman via galleryhip.com
Meraih kesuksesan jelas tidak sama dengan memasak mie instan yang bisa kamu buat dalam waktu singkat. Terkadang untuk mencapai hal tersebut orang harus berjuang dalam waktu yang lama. Semua hal ini berkaitan erat dengan kemauanmu bekerja keras. Tanpa kerja keras, ada baiknya keinginan untuk meraih kesuksesan itu kamu pendam saja. Seseorang yang mau dan mampu bekerja secara maksimal akan lebih mudah mengecap keberhasilan yang diinginkan.
Dalam proses mencapai keberhasilan seseorang mungkin akan berhadapan dengan berbagai rintangan. Kalau pun kamu menjadi lebih mudah belajar karena pintar tapi kepintaranmu tersebut juga harus diimbangi dengan kerja keras. Tidak ada kesuksesan sejati yang bisa diraih hanya dengan mengandalkan kecerdasan intelektual. Kamu juga harus mau bekerja dengan maksimal untuk meraih itu semua.


4. Banyak Orang Pintar yang Akhirnya Gagal Karena Sangat Sering Menggampangkan Semua Urusan

tidak menggampangkan
tidak menggampangkan via print24.com
Boy: “Dho, sudah bikin tugas kalkulus yang minggu lalu dikasih Pak Ridwan belum?”
Ridho: “Yaelah, itu ‘kan gampang Coy. Tinggal gini, gitu, nanti aja lah dikerjainnya. Paling 1-2 jam juga selesai kok.”
Boy: “Tapi tugasnya banyak. Yakin selesai 2 jam?”
Ridho: “Gampang kok, gue sudah ngerti dasar-dasarnya semua.”
Pernah dengar percakapan di atas? Atau mungkin kamu sendiri yang bicara seperti itu?
Jika iya, itu artinya kamu memiliki sifat menggampangkan. Memang sih gak ada salahnya bersikap santai seperti itu. Namun jika sudah jadi kebiasaan, bukan tidak mungkin kamu malah kelabakan pada akhirnya. Meskipun kamu merasa mampu mengerjakan tugas dalam waktu singkat ada baiknya kamu tetap memberi perhatian penuh ketika menyelesaikannya. Dengan perhatian penuh kamu bisa menyelesaikan tugas tersebut dengan hasil maksimal.


5. IQ Tinggi Tidak Otomatis Membuatmu Cerdas Dalam Menentukan Prioritas. Padahal Tanpa Kemampuan Memprioritaskan Tugas, Kamu Akan Keteteran!

pintar membuat prioritas
pintar membuat prioritas via solutionsforintimacy.com
Sudah pernah baca artikel dari Hipwee tentang kenapa kamu gak perlu multitasking?
Ya meskipun terkesan menyingkat waktu pada kenyataannya multitasking justru menghambatmu untuk menyelesaikan sebuah tugas secara maksimal. Misalnya saja nih kamu mengerjakan tugas kuliah juga sembari mengerjakan tugas kantor dan di saat yang bersamaan berjualan online shop (!). Banyaknya mengerjakan berbagai hal dalam satu waktu membuat otakmu sulit bekerja secara baik.
Maka dari itu kamu perlu membuat skala prioritas. Dengan melakukan ini kamu jadi punya banyak energi untuk menyelesaikan suatu hal dengan sebaik mungkin. Memiliki kemampuan berpikir yang baik tentu menimbulkan rasa bahwa kamu bisa mengerjakan segalanya. Akan tetapi sayangnya mengerjakan segala waktunya secara bersamaan justru membuatmu tidak bisa menyelesaikannya dengan maksimal. Malah kamu akan keteteran!


6. Banyak Cerita Membuktikan Bahwa Mereka yang Sukses Tidak Hanya Berasal Dari Golongan Super Pintar. Yang Lebih Penting Adalah Tak Takut Melakukan Kesalahan dan Mengecap Kegagalan

tidak menghindari kegagalan
tidak menghindari kegagalan via www.careerealism.com
Proses belajar yang kamu lakukan mungkin akan membuatmu sesekali membuat kesalahan atau mungkin bersinggungan dengan kegagalan. Akan tetapi hal tersebut justru akan berguna untuk menempamu untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Berani mencoba segala hal serta tidak takut melakukan kesalahan justru membuat belajar lebih banyak dari apa yang mungkin kamu bayangkan.
Dalam perjalanan karirnya orang-orang paling sukses tidak selalu menghadapi jalan lurus. Sesekali mereka juga melakukan kesalahan atau bahkan mencetak kegagalan. Akan tetapi sikap tidak mudah menyerah dan mau terus berusaha menjadikan kegagalan bukanlah alasan untuk menyerah melainkan berusaha melakukan hal yang lebih baik lagi nantinya.


7. Hal Yang Terpenting Dari Semuanya Adalah Sikap Rendah Hati dan Mau Belajar. Dengan Ini, Kamu Akan Siap Menggapai Kesuksesan yang Diharapkan.

bersikap rendah hati
bersikap rendah hati via torrentbutler.eu
Pada akhirnya kecerdasan intelektual dan emosional, kemauan bekerja keras, dan kepandaian membuat skala prioritas harus disempurnakan sikap penuh rendah hati. Meskipun berotak cerdas bukan berarti kamu bisa bersikap jumawa. Mau terus belajar dan tidak bosan mencari tahu berbagai hal adalah modal utama untuk kamu yang memimpikan keberhasilan
Memiliki IQ tinggi tentu menjadi anugerah tersendiri bagi kamu yang memilikinya. Alasannya kamu jadi lebih mudah dalam menyerap materi pembelajaran yang diberikan. Akan tetapi pada kenyataannya hal tersebut tidaklah cukup membuat kamu menjadi orang sukses sepenuhnya.

Perbedaan Antara Pengusaha yang Sesungguhnya dan Mereka yang Masih Sekadar Bercita-cita

Sukses menjadi seorang wirausahawan kini menjadi mimpi banyak orang. Tidak heran, profesi sebagai seorang pengusaha memang dianggap menjanjikan banyak keuntungan. Tidak sedikit orang yang bermimpi, berharap suatu hari nanti bisa punya perusahaan yang besar dengan pendapatan nan menjanjikan.
Namun, mewujudkan mimpi demi menjadi pengusaha juga bukan hal mudah. Kasarnya, kamu harus rela “membanting tulang” untuk mencapai cita-cita itu. Akan banyak tantangan yang menghadang jalanmu sebelum mencapai kesuksesan dan sah disebut sebagai seorang entrepreneur jempolan.
Agar niatmu jadi pengusaha semakin terpacu, kamu harus tahu perbedaan antara mereka yang sudah sukses jadi pengusaha dan mereka yang masih sekadar bercita-cita saja. Simak, yuk!


1. Pengusaha yang Sesungguhnya Tak Suka Membusungkan Dada. Mereka yang Sekadar Bercita-cita Bisa Jadi Bersikap Semena-mena

percaya diri sewajarnya
percaya diri sewajarnya via wakeup-world.com
Punya usaha besar yang telah dikenal oleh banyak orang tentu membuat orang rasa bangga datang. Hal tersebut menjadi wajar mengingat untuk sampai di titik itu sudah banyak kesulitan yang berhasil dia takhlukkan. Limpahan materi juga menjadi alasan tambahan, mengapa sebenarnya mereka pantas untuk membusungkan dada. Keberhasilan yang kini telah diraih menjadi sebuah capaian yang memang pantas untuk membuatnya berbangga.
Meskipun punya prestasi yang pantas untuk dibanggakan, hal tersebut tak lantas membuat mereka menjadi pribadi yang sombong secara berlebihan. Rasa rendah hati dan terus mau belajar menjadi ciri khas dari sikap mereka. Sikap ini jugalah yang pada akhirnya mengantar mereka ke puncak keberhasilan yang lebih tinggi lagi.


2. Seorang Pengusaha Akan Berusaha Optimis. Mereka Tak Mudah Menangis Sekalipun Perjuangan Mencapai Kesuksesan Terasa Tragis

berani mengambil resiko
berani mengambil resiko via thinkingforwardevents.co.uk
Menjadi seorang pengusaha bukanlah hal yang mudah dilakukan. Berbagai kesulitan, tantangan, bahkan hambatan mungkin saja menghampirimu dalam perjalanan menuju kesuksesan. Mulai dari pengalaman ditipu orang, dimaki-maki pelanggan, uang dibawa kabur vendor, serta berbagai kesulitan lainnya adalah bagian dari kehidupan sehari-hari seorang pengusaha.
Namun meski harus menjalani hari-hari yang sulit, bukan berarti mereka akan berhenti begitu saja. Berbagai tantangan tersebut justru mencambuk mereka untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Alih-alih merasa bahwa sudah tidak ada lagi harapan saat kesulitan datang, mereka justru sibuk menemukan beribu kesempatan. Jiwa mereka selalu dipenuhi oleh energi positif yang membuat mereka selalu mampu bangkit lagi ketika tantangan datang menguji.


3. Para Pengusaha Percaya Bahwa Kegagalan Tak Perlu Dirisaukan. Mereka yang Sekadar Bercita-cita Justru Memilih Mundur Lantaran Ketakutan

berani mengambil resiko
berani mengambil resiko via blogs.sap.com
Jika kamu pernah mendengar saran bahwa seorang pengusaha yang baik itu berani mengambil resiko maka  saran itu harus kamu dengar. Alasannya adalah karena dengan keberanian kamu memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan diharapkan. Sementara sikap ‘bermain aman’ hanya akan membuatmu berada pada satu fase yang itu-itu saja.
Berani mengambil resiko di sini bukan berarti dilakukan dengan tanpa perhitungan. Kamu tetap harus mempertimbangkan berbagai aspek yang dibutuhkan. Hanya yang menjadi penekanan di sini adalah bahwa mereka yang sudah berhasil mencatatkan namanya sebagai pengusaha sukses adalah golongan orang berani mengambil resiko. Kegagalan tidak dipandang sebagai sosok menakutkan yang harus mati-matian dihindari. Sebaliknya kegagalan tersebut justru dijadikan pengalaman belajar yang membuat mereka bisa lebih baik lagi ke depannya.


4. Seseorang yang Berjiwa Pengusaha Percaya Bahwa Uang Bukanlah Segalanya. Dia Tak Mudah Terbuai Harta Atau Hasrat Menjadi Kaya Raya

tidak hanya berorientasi pada uang
tidak hanya berorientasi pada uang via wfda.org
Seorang pengusaha sejati tidak hanya berorientasi pada besaran nominal uang yang diterima saja. Menghasilkan produk atau jasa yang berguna bagi banyak orang juga menjadi cita-cita jangka panjang mereka. Itu artinya, ketika menghasilkan produk atau jasa tak lantas membuat mereka melupakan manfaat produknya bagi orang lain. Tidak hanya berjuang membuat barang atau jasa yang ditawarkan laku dibeli tapi juga memikirkan manfaat dari barang dagangan itu sendiri.
Dengan menghasilkan barang yang berguna bagi banyak orang maka hal tersebut akan membuat banyak orang membuthkan produk itu dalam jangka waktu yang lama. Pada intinya bisnis yang dirintis tidak selalu soal besaran jumlah uang yang didapat tapi juga bagaimana menghasilkan barang yang memberikan banyak manfaat.


5. Mereka Tahu Bahwa Sukses Tak Bisa Datang Dalam Semalam. Mereka Akan Bekerja Keras Tanpa Mau Peduli Siang dan Malam

kerja keras
kerja keras via startworknow.com
Kamu keliru jika membayangkan bahwa hidup seorang pengusaha selalu dikelilingi dengan berbagai kemudahan. Namun, jadi pengusaha bukannya bersenang-senang, justru bekerja mati-matian demi mencapai kesuksesan. Kerja keras yang dilakukan memang belum tentu terlihat, namun bukan berarti mereka bisa berleha-leha ketika memperjuangkan keberhasilan.
Saat banyak karyawan biasa tertidur di malam hari untuk melepas rasa lelah setelah seharian bekerja, para pengusaha sukses bisa jadi sibuk memikirkan hal apa lagi yang bisa dilakukan untuk memajukan usaha mereka. Sekali pun memiliki title ‘bos’ hal tersebut tak lantas membuat mereka bekerja lebih ringan dari yang lainnya. Kesadaran akan pentingnya bekerja keras demi mencapai keberhasilan itulah yang membuat mereka tak lelah untuk terus berusaha.


6. Dia yang Sekadar Ingin Jadi Pengusaha Hanya Akan Menunggu Kesempatan Datang. Pengusaha yang Sesungguhnya Justru Berjuang Menciptakan Peluang

tidak menunggu kesempatan
tidak menunggu kesempatan via www.ascendantasset.com
Para pengusaha sukses tahu betul untuk menggapai keberhasilan mereka tidak harus menunggu sebuah kesempatan datang. Sebaliknya kesempatan itu harus diciptakan agar segera datang. Hal tersebut membuat mereka seringkali dilihat sebagai orang yang selalu beruntung. Padahal, keberuntungan tersebut tidak datang begitu saja melainkan suatu hal yang senantiasa diusahakan.
Kesadaran akan pentingnya mengejar kesempatan membuat mereka bertumbuh jadi pribadi yang enggan menyerah sekalipun berhadapan dengan kebuntuan. Selalu mencari jalan keluar adalah moto hidup yang tidak pernah dilupakan. Mereka tahu betul bahwa memiliki karakter sebagai pekerja keras adalah modal utama guna mencapai keberhasilan dalam angannya.


7. Jaringan Pertemanan Akan Dibuat Seluas-luasnya. Seorang Pengusaha Percaya, Pergaulan yang Itu-Itu Saja Tak Bisa Membawa Mereka Berjaya

membuat jaringan pertemanan
membuat jaringan pertemanan via startworknow.com
Bercita-cita menjadi pengusaha sukses namun enggan memperluas pertemanan? Yakinlah hal tersebut justru membuatmu sulit menggapai keberhasilan. Dengan membuat jaringan pertemanan yang lebar akan memungkinkan kamu bertemu dengan banyak orang yang potensial untuk diajak bekerja sama membangun usaha.
Hal ini juga bisa membuatmu belajar beragam ilmu dari orang yang kamu temui nantinya. Luasnya jaringan pertemanan menjadi modal penting untuk seorang pengusaha menjaga kelangsungan usahanya. Dengan menjaga kualitas pertemanan tersebut juga membuat pengusaha bisa belajar lebih banyak hal baru.

Nah, gimana? Sudahkah kamu jadi pengusaha yang sesungguhnya, atau saat ini masih sekadar bercita-cita saja? Apapun itu, jangan mudah menyerah dalam perjalanan menuju cita-citamu dan teruslah berusaha demi merawat mimpi-mimpimu!

5 Permasalahan Persamaan Lingkaran Beserta Penyelesaiannya

Secara umum, persamaan lingkaran dapat disusun hanya menggunakan bentuk baku persamaan lingkaran. (x-a) 2 +(y-b) 2 =r 2 Asalkan pus...